Via Dolorosa
Apakah maknanya Via Dolorosa? Via Dolorosa berarti "suffering way" jalan penderitaan, ini mengacu pada rute di Yerusalem dimana Yesus menempuhnya pada hari penyalipan. Via Dolorosa yang sekarang telah ditandai dengan 14 titik yang merupakan titik-titik dimana Yesus mengalami penderitaannya (sesungguhnya lima dari 14 titik ini tidak tercatat dalam Alkitab)
Jalur Via Dolorosa tidak sepenuhnya disebutkan dalam Alkitab, yang kita dapat ketahui dengan pasti adalah bahwa Ia memikul salib (ini berarti Ia memikul segala penderitaan yang seharusnya kita tanggung), dari pengadilan Pilatus hingga akhirnya Ia disalibkan di bukit Kalvari. Ini lokasi yang jelas dan pasti sehingga penyaliban Kristus bukanlah berita bohong (hoax).
Terlepas dari dimana sajakah rute yang benar, sepanjang jalan itu memang benar via dolorosa, jalan yang penuh penderitaan. Sepanjang jalan itu, Ia menanggung penderitaan yang luar biasa, Ia menanggung segala dosa umat manusia agar manusia dapat dibebaskan dari penderitaan kekal.
Seharusnya kita yang menderita, kita yang diludahi, bukan Dia. Kita yang harusnya dipukul, bukan Dia. Kita yang harusnya dicaci maki, bukan Dia. Kita yang harusnya ditolak, bukan Dia. Kita yang harusnya dihukum mati, bukan Dia. Tetapi Yesus melakukan semuanya itu karena Ia mengasihi kita.
Yesaya 53:3-5
(3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
(4) Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
(5) Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi Dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Oleh sebab itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengucap syukur sebab kasihNya begitu besar bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Comments
Post a Comment